diinfoin.com — Anak-anak Ferdy sambo kini menjadi bual-bualan netizen akibat kasus pembunuhan berencananya terhadap Brigadir J alias Norfriansyah Yoshua Hutabarat. Terutama anak sulungnya, Trisha Eungelica Ardyadana Sambo.
Usai menemani Ibunya, Putri Candrawathi, ke Mako Brimob untuk menemui Ayahnya, Ferdy Sambo, beberapa waktu lalu.
Warga plus 62 yang geram karena ulah Ayahnya itu, publik pun melayangkan emosinya ke sosok Trisha di media sosial.
Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Trisha pun mendapatkan komentar negatif dari netizen walaupun secara tidak langsung ia tak bersalah.
Dilansir diinfoin.com via Insertlive.com, berdasarkan akun Twitter @SahabatSaber, Trisha yang kerap menawarkan jasa kursus, namun kini sedang tidak aktif.
Bahkan, wanita berusia 21 tahun yang dikenal aktif membagikan kabar di media sosial pun bak hilang ditelan bumi.
“Kesalahan bapak bukan merupakan tanggung jawab anaknya. Stop bully anaknya,” tulis akun itu.
Warganet pun memberikan respons terhadap kabar ini. Ada yang menyebut hal ini sebagai sangsi sosial hingga rasa kasihan karena ikut menjadi sasaran kebencian.
“Unpopular opinion mungkin tapi itu namanya sanksi sosial, makanya biar manusia itu berpikir kalau dia hidup tidak sendiri. Ada keluarga yg harus dijaga. Balikkan aja ke korban, kalau yg dibunuh 1 orang emang yg kena dampaknya cuma yg dibunuh?,” kata @jejenu***.
“Bukankah dia ikut menikmati semua fasilitas dan privilege yg ada pada Bapaknya selama ini? Jgn² semua itu berasal dari hasil curian, judi, tambang, money loundry yg didengungkan banyak pihak selama ini,” kata @DedyPitop***.
“Orang yg ngebully anaknya itu adalah org yg mmg hatinya penuh dendam. Anak2nya gak bersalah, bahkan ada anaknya yg konon baru 1,5 tahun, msh sangat kecil untuk tau apa yg terjadi atas keluarganya. Tolong kasihani anak2nya walaupun kita sangat marah atas kelakuan ayahnya.ðð»ð,” kata @Yani03495***.
Keberadaan Trisha dan adik-adiknya pun masih dirahasiakan karena merasa trauma dengan pemberitaan tentang orang tuanya.
Bahkan, menurut informasi, mereka didampingi psikolog agar kesehatan mental mereka tetap terjaga.
Diskusikan tentang artikel ini